Contoh Cerita Fabel: Dudu Si Katak yang Baik Hati

Di sebuah kolam yang jernih dan penuh dengan bunga teratai, hiduplah seekor ikan gabus bernama Momo. Setiap hari, ia berburu katak untuk dimakan. Katak adalah makanan favoritnya, dan ia selalu merasa lapar setiap kali melihat seekor katak berenang di permukaan air.
Suatu pagi yang cerah, perut Momo mulai keroncongan. Dengan perlahan, ia berenang di bawah dedaunan teratai, mengamati sekelilingnya. Tak lama, dari kejauhan, terlihat seekor katak gemuk tengah berenang dengan santai. Mata Momo berbinar penuh selera. "Wah, katak itu pasti lezat sekali," pikirnya. Dengan sabar, ia menunggu waktu yang tepat untuk menyerang.
Saat jaraknya sudah cukup dekat, Momo melesat cepat dan menerkam katak tersebut dengan mulutnya yang penuh gigi tajam. Namun, sebelum bisa menggigit mangsanya, ia merasakan sakit yang luar biasa di mulutnya. Ternyata, ia terkena kail pancing manusia! Seutas benang yang kuat menariknya ke permukaan air. Momo panik dan berusaha melawan sekuat tenaga.
Dari bawah air, Momo melihat seorang manusia tengah menggulung benang pancingnya dengan penuh semangat. "Celaka! Ini jebakan! Aku akan ditangkap dan digoreng!" pikir Momo ketakutan. Namun, ia tidak menyerah begitu saja. Dengan segenap tenaga, ia melawan tarikan itu. "Aku harus bertahan! Aku ingin hidup! Tuhan, tolonglah aku!" serunya dalam hati.
Di tengah usahanya melawan, ia melihat sebuah potongan kayu dengan paku menonjol di dekatnya. Dengan cerdik, ia mengaitkan benang pancing itu ke paku tersebut. Tak lama, benang pun putus, dan Momo berhasil meloloskan diri. Napasnya tersengal, tetapi ia selamat. Dengan cepat, ia berenang ke dasar kolam dan bersembunyi di balik bebatuan.
Tak lama setelah itu, datanglah seekor katak bernama Dudu. Dudu adalah katak yang baik hati dan dikenal paling gemuk di kolam. Ia sering menjadi incaran Momo, tetapi selalu berhasil melarikan diri. Kali ini, ia melihat bagaimana Momo hampir tertangkap oleh manusia.
Dengan penuh rasa iba, Dudu mendekati Momo yang masih kesakitan. "Momo, bagaimana keadaanmu?" tanyanya lembut.
"Jangan mendekat, atau aku akan memakanmu!" bentak Momo dengan marah. Ia merasa malu karena telah kalah oleh jebakan manusia.
Dudu hanya tersenyum dan berkata, "Bagaimana kamu mau memakanku kalau mulutmu saja masih tersangkut kail pancing?"
Momo terdiam. Rasa sakit di mulutnya semakin menjadi-jadi. "Kalau kail itu tidak segera dilepas, kamu bisa mati," lanjut Dudu. "Bagaimana kalau aku membantumu?"
Momo terkejut. Bagaimana mungkin, Dudu yang hampir setiap hari ia kejar untuk dimakan, justru ingin menolongnya? "Mengapa kamu ingin membantuku? Aku kan sering jahat padamu?" tanyanya heran.
Dudu tersenyum lebar. "Kalau kamu mati, aku akan kesepian. Tak ada lagi yang mengejarku setiap hari," katanya bercanda.
Momo tertawa kecil, meski masih kesakitan. Dudu pun perlahan mendekati Momo dan dengan hati-hati membuka mulutnya. Dengan segenap tenaga, ia berusaha menarik kail tersebut. Momo menahan sakit, tetapi ia percaya pada Dudu. Setelah beberapa saat, akhirnya kail itu berhasil dilepaskan!
Momo menghela napas lega. "Terima kasih, Dudu. Aku sangat berutang budi padamu," katanya tulus.
Dudu mengangguk. "Jangan khawatir. Yang penting sekarang, kamu harus beristirahat dan jangan ceroboh lagi."
Sejak kejadian itu, Momo dan Dudu menjadi sahabat. Momo tidak lagi berburu katak, dan Dudu pun tidak perlu lagi melarikan diri setiap hari. Mereka hidup berdampingan dengan damai di kolam yang indah itu.
Amanat Cerita
Sebagai sesama makhluk ciptaan Tuhan, kita harus saling menolong dan tidak menyimpan dendam. Kebaikan yang kita berikan kepada orang lain akan selalu membawa kebahagiaan, dan balas budi adalah tanda hati yang bersyukur.
Penulis: I Wayan Ardika
Posting Komentar untuk "Contoh Cerita Fabel: Dudu Si Katak yang Baik Hati"